Peringatan Isra Mi’raj

Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis Palestina. Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh. Jadi, Isra mi’raj diartikan sebagi bagian dari dua perjalanan Rasulullah dalam satu malam saja.

Isra Mi’raj terjadi menjadi masa dimana tantangan besar dialami oleh Nabi kita tercinta Nabi Muhammad SAW. Hal itu terjadi setelah meninggalnya istri tercinta, Khadijah RA dan pamannya, Abu Thalib, dua sekutu terdekatnya. Ditambah lagi perlakuan tidak menyenangkan dari kaum quraisy dan penolakan orang-orang ta’if. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW dianugerahi dengan perjalanan yang ajaib yaitu Isra Mi’raj. Di mana ia kembali ke bumi lebih tenang dan lebih mengandalkan Allah SWT.

Peristiwa Isra Mi’raj dalam islam (ma’ruf) peristiwa yang agung. Mukjizat nabi Muhammad yang paling besar setelah Al-Qur’an. Peristiwa ini terjadi setelah Nabi Muhammad mendapat ujian yang luar biasa dalam hidupnya. Wafatnya abu Thalib, paman beliau, serta Shaidatina Khadijah, istri pertama kesayangan baginda. Maka dari itu, tahun tersebut dinamakan tahun kesedihan.

Pada zamannya perjalanan itu haruslah dilalui Rasulullah dengan melewati langit yang terdiri dari tujuh lapis. Di tiap lapisan langit inilah, Malaikat Jibril memperkenalkan Rasulullah SAW pada para nabi yang mendiami tiap lapisannya. Mulanya, Rasulullah SAW menghadap Allah SWT dan menerima perintah salat 50 waktu. Rasulullah SAW kemudian turun kembali hingga singgah di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa AS. Pada momen tersebut, Nabi Musa menyarankan keringanan jumlah salat kepada Nabi Muhammad SAW karena dirasa memberatkan umat. Mendengar hal itu, Rasulullah SAW pun kembali memohon kepada Allah SWT untuk diberikan keringanan jumlah waktu salat dalam sehari semalam.

Ketika itu setelah mendapat keringanan sebanyak 10 rakaat, Rasulullah SAW kemudian turun kembali dan bertemu dengan Nabi Musa. Nabi Musa pun lagi-lagi menyarankan hal yang sama untuk diberi keringanan lagi untuk jumlah waktu salat tersebut. Nabi Muhammad SAW pun kembali memohon keringanan kepada Allah SWT. Hingga sampai saat ini, pensyariatan salat yang berlaku bagi umat muslim adalah salat lima waktu dalam sehari.

Di SMA Negeri 1 Rembang, peristiwa isra mi’raj tentunya menjadi peristiwa yang tidak akan dilewatkan begitu saja. Pada Jumat 4 Maret 2022, SMA Negeri 1 Rembang mengadakan peringatan isra mi’raj di Masjid Sabilul Muttaqin, SMANSA. Peringatan tersebut diisi oleh KH. Amir Mahmud dengan tema “Tingkatkan Amal Sholih, Langitkan Doa Dari Langit yang Bersih”. Pengajian ini dihadiri oleh para guru, OSIS, MPK, dan perwakilan dari masing masing kelas.

Untuk acara pertama dimulai dengan pembawaan acara dari panitia sebagi pembuka pengajian isra miraj.

Acara selanjutnya adalah sambutan kepala sekolah oleh Bu Endang Sri Lestari

Acara selanjutnya adalah pembacaan ayat suci Al-Quran beserta shalawatan oleh tim hadroh SMANSA, sebelum akhirnya berlanjut ke acara tausiah yang merupakan utamanya

Cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dikala pandemi ini, Wabillahi Taufik Wal Hidayah Wasalamualaikum Wr. Wb.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *